close
WhatsApp Image 2022-01-06 at 22.52.05
Gambar Ilustrasi: @abulatbunga

Setidaknya terdapat lima mitos seputar narkoba yang diyakini secara kafah oleh masyarakat dan sayangnya juga para pembuat kebijakan di Indonesia hingga saat ini. Keyakinan akan takhayul tersebut lantaran gencarnya propaganda antinarkotiba setengah abad terakhir sebagai ikhtiar “perang terhadap narkoba”.

Di dalam negeri, konsumsi narkotika dianggap sebagai penghambat pembangunan oleh Presiden daripada Soeharto yang menerbitkan instruksi untuk memberantas perbuatan itu kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional tiga bulan setelah Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat ke-37 mengumandangkan “war on drugs” demi menjadikan narkoba musuh masyarakat nomor wahid pada 1971.

Sebagaimana kita tahu, sebagai negara adikuasa, Amerika Serikat punya pengaruh besar di PBB. Sehingga amatlah wajar jika propaganda pelarangan dan pemberantasan narkoba dapat maujud secara global hingga hari ini.

Tayangan audio-visual berikut menguak lima mitos mengenai kebijakan narkotika di Indonesia yang terus didengungkan sejak republik ini memiliki UU narkotikanya sendiri pascaratifikasi konvensi PBB tentang narkotika (1961), psikotropika (1971), dan pemberantasan keduanya (1988).

Kami menganggap kelima mitos tersebut telah membangun pseudologika yang teramat kuat hingga mencapai taraf keyakinan dan diimani banyak pihak sehingga menghambat terciptanya tatanan kebijakan selain menggunakan paradigma penghukuman yang telah terbukti gagal selama lima dekade terakhir.

Tags : fentanilganjaganja mediskebijakan narkoba RIkokaopiumPBBUU Narkotika
Terranova Waksman

The author Terranova Waksman

Antropolog cum seniman partikelir

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.