close
FeaturedKegiatan

Timnas Homeless World Cup Indonesia Tetap Berlatih Saat Ramadan

WhatsApp Image 2019-05-31 at 23.40.36[3764]
Pelatih Albert Rudiana dan Bogiem Sofyan berkoordinasi saat latihan malam (Foto: Gina)

Rumah Cemara (31/5) – Menjelang perhelatan Homeless World Cup (HWC) 2019, di  Inggris, 27 Juli-3 Agustus mendatang, timnas Indonesia tetap berlatih selama bulan puasa. Kedelapan pemain mengikuti latihan malam hari di Football Plus, Lembang, Jumat (31/5).

Latihan yang digelar malam hari selama dua jam saat Ramadan itu bertujuan menjaga kualitas tim. Semangat dan disiplin timnas HWC tetap tinggi meskipun terjadi perubahan waktu latihan. Mereka mengikuti setiap instruksi dengan baik, tanpa keluhan. Sesekali para pemain tampak bersenda gurau di sela-sela sesi latihan.

“Latihan ini sengaja kita buat sersan, serius tapi santai,” ujar pelatih Albert Rudiana. Menurutnya, kekompakan tim merupakan hal paling mendasar yang perlu dibangun terlebih dulu.

Albert juga menjelaskan, para pemain HWC 2019 ini bukan pemain profesional. Mereka memiliki latar belakang sebagai konsumen NAPZA, tuna wisma, dan ODHA. Rentang usia mereka juga cukup jauh, ada yang berusia 20-an dan ada yang 40-an. Selain itu, skill para pemain juga cukup beragam.

Meski demikian, ia mengaku memiliki strategi tertentu dalam melatih tim asuhannya itu.

“Kita akan memanfaatkan kekompakan tim,” ujarnya. Dengan kekompakan tim ini, mereka akan dapat saling mengisi di lapangan sehingga mereka dapat bermain maksimal.

Sementara itu manajer timnas Indonesia untuk HWC 2019, Gina Afriani,  mengungkapkan kesiapan timnya baru mencapai sekitar 20 persen. Akan tetapi ia yakin motivasi dan kekompakan tim yang tinggi akan meningkatkan kemampuan tim.

Baca juga:  RKUHP Ancam Program Penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia

Senada dengan Gina, pelatih Albert meyakini para pemainnya mempunyai motivasi yang lebih baik dari pada pemain professional.

Kekompakan tim tidak hanya terlihat di lapangan. Dalam urusan lain, mereka selalu saling mendukung. Gina mencontohkan, mulai dari pengurusan dokumen keberangkatan, sampai hal pribadi, mereka saling membantu dan berbagi.

Suasana serius tapi santai saat latihan setelah puasa Ramadan (Foto: Gina)

Perlu diketahui, tujuan utama Homeless World Cup adalah peningkatan kualitas diri dan karakter para pesertanya. Para pemain tidak hanya harus bisa bermain bola, tetapi harus mampu menjadi agen perubahan untuk mengikis stigma dan diskriminasi kelompok masyarakat yang termarginalkan. Mereka diharapkan menjadi role model  (biarpun dimarginalkan, tapi berprestasi dalam sepak bola) bagi masyarakat luas.

Setelah enam kali sesi latihan adaptasi, timnas HWC selanjutnya akan mengikuti program pelatihan berikutnya. Program itu berupa training camp, uji coba turnamen, beberapa sesi orientasi pengetahuan atau peningkatan ketrampilan di luar bermain bola, serta kegiatan luar ruang.

Bagaimana selanjutnya persiapan Timnas HWC kita dalam membawa nama Indonesia di kancah internasional nanti? Simak terus website dan media sosial Rumah Cemara. Ayo kita dukung tim HWC 2019 ini #morethanagame

Eric Arfianto

The author Eric Arfianto

Penggiat internet, web master, old doggies skateboarder, hobi musik dan film horor.

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.