close
FeaturedLayanan

Partisipasi 52 Negara di HWC ke-15 dan Persiapan Supermatang Timnas Indonesia

JKT–Karnaval Pembukaan Homeless World Cup 2017
Karnaval Pembukaan HWC 2017 (Foto: Djuli Pamungkas)

Oslo, Media & Data RC (29/8) – 52 negara akan bertanding di kejuaran internasional sepak bola jalanan di Oslo, Norwegia, 29 Agustus hingga 5 September 2017. Homeless World Cup (HWC) kali ini disebut-sebut sebagai yang terbesar dan yang paling ambisius karena akan menampilkan 48 tim pria/ campuran serta 24 tim wanita untuk berkompetisi.

500-an ribu pemain sepak bola jalanan beserta suporter dan kru akan disambut di ibu kota Kerajaan Norwegia selama seminggu festival street soccer sejagat ini.

Ke-52 negara peserta akan diarak dari pusat kota ke taman pusat kota ikonik, Rådhusplassen (tempat penyelenggaraan HWC ke-15) yang terletak di antara Gedung Serbaguna Oslo (Oslo City Hall) dan Dermaga Oslo (Oslo Fjord), Selasa sore, 29 Agustus 2017.

Sebanyak 78 tim dari 52 negara akan berlaga pada ajang kompetisi street soccer yang akan dibuka oleh Putri Mahkota Kerajaan Norwegia, Princess Mette-Marit dan Presiden Homeless World Cup Foundation, Mel Young di Rådhusplassen.

Timnas Sepak Bola Jalanan Indonesia untuk HWC 2017 yang sudah tiba sejak Sabtu, 26 Agustus lalu, selama dua hari berturut-turut (Minggu, 27 dan Senin, 28 Agustus) menjajal ketiga lapangan rumput sintetis yang digunakan untuk gelaran HWC tahun ini. Tim yang dipimpin Pinsa Prahadian (27) sangat menikmati ketiga lapangan tersebut.

“Ini sih lebih dari sekadar menguji lapangan, mempelajari semua aspek dalam sebuah pertandingan,” terang Rudyansyah, pemain asal Kota Yogyakarta kelahiran 26 tahun silam. Minggu pagi itu, Rudy bersama rekan-rekan satu timnya mempelajari kecenderungan arah angin bertiup, seberapa kuat sorak-sorai penonton baik pendukung maupun pengolok-olok, serta kemungkinan jumlah coach memasuk-keluarkan pemain selama 2 kali 7 menit.

Baca juga:  Ketua BNN yakin bisa capai masyarakat bebas narkoba (Indonesia Bebas Narkoba 2015 revisited)

Mempelajari hal-hal tersebut sangat berguna. “Kalau tidak, ngapain hal-hal seperti itu dilakukan lebih dari 100 menit setelah pemanasan dan latihan teknik,” ujar Pinsa yang pernah menjadi pemain profesional di Mataram Futsal Club.

Bukan hanya tekstur rumput, namun juga tribun, tempat para penonton serta suporter akan memberikan dukungan berupa sorak sorai, yel-yel, dan bentuk dukungan lainnya. Sebagai seorang manajer tim olahraga, Yana “Jimi” Suryana telah secara matang memikirkan bagaimana pandangan penonton ke pemain yang didukungnya, bahkan dari kursi teratas.

Tribun yang membelakangi Oslo City Hall ini dinilai menguntungkan secara akustik (Foto: Djuli Pamungkas)

Yana juga memperhitungkan akustik lapangan yang akan digunakan untuk pertandingan. Karena, para penonton akan duduk membelakangi Rådhusplassen (Gedung Warga Kota Oslo – City Hall Square) hingga 20 undakan. Artinya suara yang keluar dari para suporter yang duduk di bagian ini akan terlindung dari angin yang mungkin akan memperlemah volume suara. Namun dinding serta lebar gedung akan memancarkan suara jernih dari paduan suara mereka yang duduk di undakan kursi ini.

Ukuran lapangan sepak bola jalanan yang digunakan dalam kejuaraan piala dunia HWC ini adalah 22 X 16 m. Ukuran panjang gawang 4 m dan tinggi 1,3 m. Ini merupakan olahraga 4 lawan 4. Dalam satu tim ditentukan seorang kiper dan 3 penyerang. Seperti halnya persyaratan-persyaratan lain dalam sebuah laga profesional dan internasional, otoritas resmi pertandingan akan memeriksa sejumlah hal yang berkaitan dengan petandingan tak terkecuali bola.

Baca juga:  Capaian Tertinggi Indonesia di Homeless World Cup (HWC)

Bola yang digunakan dalam turnamen HWC berukuran 5 (lima) yang merupakan ukuran standar yang dipergunakan untuk pertandingan profesional dan dunia. Sebelum pertandingan, bentuk, pantulan, berat, batas serap air, kemampuan mempertahankan tekanan, serta ukuran bola akan diuji oleh otoritas resmi sebuah pertandingan.

Bola ukuran 5 adalah yang juga digunakan dalam laga sepak bola kesebelasan (Foto: Djuli Pamungkas)

Selain persiapan nonteknik yang tidak kalah pentingnya dibanding persiapan teknik, Timnas Indonesia akan konsisten mempersiapkan kedua hal yang sangat berkaitan erat dalam sebuah pertandingan yang disaksikan oleh banyaknya suporter dan digelar di alam terbuka. Hal tersebut tak terkecuali untuk pertandingan di Hari Pembukaan HWC ke-15, 29 Agustus 2017, melawan Timnas Zimbabwe pukul 20:15 nanti.

Indonesia berada satu grup dengan Israel, Zimbabwe, Slovenia, Bulgaria, dan Grenada. Semoga saja persiapan teknis dan nonteknis tim pimpinan Pinsa Prahadian dapat mewujudkan mimpi sekaligus harapannya, yaitu diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara kalau timnya masuk tiga besar dalam gelaran piala dunia sepak bola jalanan HWC tahun ini.

 

Patri Handoyo

The author Patri Handoyo

Pencinta makhluk hidup. Berkesenian selama hayat masih dikandung badan. Peneliti partikelir dan pelaku pendidikan alternatif.

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.