Menempatkan pengguna narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya sebagai subjek untuk dapat merebut hak hidup yang telah hilang akan tercapai bila ada dukungan "solidaritas sosial" dari luar komunitasnya. Bila dianalogikan, para pengguna narkoba berada di slippery slope, lereng miring. Bila tidak terangkat, dengan sendirinya akan jatuh kembali kepelukan pengedar narkoba.
Keberadaan tidak tegak, miring terdorong oleh kriminalisasi, stigma, masyarakat individualistik, mahalnya obat-obatan, susahnya cari kerja, tiadanya lahan aktivitas untuk bekarya yang berada di daratan datar, kita sebut bernama warga bangsa.
Bila ingin pengguna tidak di tempat yang miring, harus terangkat di daratan datar yang sama sebagai warga bangsa. Untuk bisa mencapainya harus bisa menyimbangkan dirinya, punya tenaga, punya paradigma, punya kemampuan, punya kemauan dan dukungan dari masyarakat datar yang bernama warga bangsa.
