Oslo, Media & Data RC (31/8) – Timnas Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup A kejuaraan dunia street soccer Homeless World Cup (HWC) 2017. Posisi ini diraih Timnas Indonesia setelah memenangkan dua pertandingan terakhir, yaitu melawan Bulgaria (9-5) dan Granada (7-4).
Pada pertandingan sebelumnya (29/8), Indonesia melumat Zimbabwe dengan skor telak 9-2 dalam kompetisi yang berlangsung di Oslo, Norwegia itu.
Laga kedua dan ketiga Timnas Indonesia boleh dibilang memberikan kesan awal sebuah pertandingan olahraga kelas dunia. Pasalnya, dibanding laga sebelumnya yang berlangsung malam hari, laga melawan Bulgaria dan Granada ini lebih jelas terlihat siapa yang dihadapi dan harus dikalahkan. Postur orang-orang Eropa (Bulgaria) dan Afrika (Granada) memperkuat kesan kalau ini memang pertandingan olahraga internasional.
Namun siapa sangka, anak-anak muda konsumen narkoba dan bergolongan ekonomi lemah di Indonesia ini agresif mengarahkan bola ke gawang lawan bertandingnya. Bahkan dalam pertandingan melawan Bulgaria, gol tercipta oleh Timnas hanya dua menit setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai.
Bagi Popong, Izur, Inal, Pinsa, Ucuy, dan lainnya yang tergabung di Tim Nasional Sepak Bola Jalanan Indonesia, apa yang mereka tampilkan secara serius mereka sadari sebagai alat atau media untuk terjadinya suatu perubahan sosial, yaitu yang dampaknya tidak hanya terjadi pada diri sendiri.
“Indonesia tanpa stigma” yang menjadi cita-cita Rumah Cemara, merupakan mimpi tentang sebuah perubahan, di mana tidak ada lagi manusia Indonesia yang diberikan pelayanan tanpa cibiran meskipun ia adalah pelacur cantik rupawan yang sedang mengobati infeksi kelamin.
Di ajang HWC 2017 ini, Timnas Indonesia yang dikelola Rumah Cemara mempromosikan “bineka tunggal ika”, sebuah falsafah hidup Bangsa Indonesia untuk bersatu di atas bermacam perbedaan dan sudah teruji sejak kemerdekaan bangsa ini pada 1945.
Gelaran HWC 2017 di Oslo, Norwegia yang dihadiri setidaknya 52 negara ini menjadi ajang strategis untuk mempromosikan “Bhinneka Tunggal Ika” oleh timnas sepak bola jalanan kita. Dan lagi, HWC yang telah dimulai sejak 2003 ini merupakan pentas bagi kelompok-kelompok marginal di seluruh dunia untuk menunjukkan bahwa perubahan sosial dapat diwujudkan melalui kekuatan sepak bola.*****
Informasi lebih lanjut
Indra Simorangkir +62813 2552 0110
Tri Irwanda +62812 2038 393
HOMELESS WORLD CUP
Kejuaraan Homeless World Cup (HWC) diadakan pertama pada 2003 di Graz, Austria untuk memperbaiki permasalahan sosial yang erat berkaitan dengan gelandangan atau tunawisma seperti konsumsi narkoba, penularan HIV-AIDS, kemiskinan, dan kurangnya akses terhadap pendidikan. HWC, sebuah kompetisi sepak bola internasional diadakan setiap tahun. Kejuaraan tingkat dunia ini mempersatukan lebih dari 300.000 orang yang bermasalah dengan kepemilikan tempat tinggal yang layak serta tersingkir secara sosial (termarginalkan) untuk mendapatkan kesempatan sekali dalam seumur hidupnya, mewakili negaranya sebagai atlet sepak bola jalanan alias street soccer, serta mengubah kehidupannya.
HWC didukung oleh UEFA, Nike, dan klub-klub besar dunia seperti Manchester United, Real Madrid, Ambassador Eric Cantona dan pemain sepak bola internasional seperti Didier Drogba dan Rio Ferdinand. Ketua panitia lokal untuk HWC 2011 adalah Arsene Wenger, Manajer Arsenal FC. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi laman resmi HWC, www.homelessworldcup.org.
Rumah Cemara adalah organisasi komunitas yang memimpikan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk maju, memperoleh layanan HIV dan narkoba yang bermutu, serta dilindungi sesuai mandat konstitusi UUD 1945.
Berikut catatan serta prestasi Timnas Sepak Bola Jalanan Indonesia sepanjang keikutsertaannya di Homeless World Cup:
HWC 2011 di Perancis: Peringkat 6 Dunia / Best Player/ Best Newcomer Team
HWC 2012 di Meksiko: Peringkat 4 Dunia / Best Coach
HWC 2013 di Polandia: Peringkat 8 Dunia
HWC 2014 di Chile: Peringkat 10 Dunia/ Best Player
HWC 2015 di Belanda: Juara Amsterdam Cup
HWC 2016 di Skotlandia: Peringkat 7 Dunia/Best Goal Keeper