Nama saya Cindy, seorang pelajar.
Saya mau bertanya, apakah narkoba yang langsung dimakan atau diisap bisa membuat penyakit HIV-AIDS tanpa perantara pemakaian suntikan?
Mohon dijawab dengan alasannya ya!
Terima kasih
Jawaban
Hai Cindy,
Sebenarnya menyuntik narkoba pun tidak akan menularkan HIV asal selalu memakai alat suntik steril dan punya sendiri. Virus darah (termasuk HIV dan hepatitis C) terdapat di bagian-bagian suntikan, baik itu rongga jarum, karet pemompa, bahkan di tabungnya. Walau kelihatan bersih karena sudah dibilas dengan air, partikel darah yang mengandung virus dan tidak kasat mata tetap bisa bertahan hidup di sana.
Saat kita menyuntik pakai alat suntik bekas orang lain, partikel darah orang tersebut bisa saja masuk ke dalam aliran darah kita. Itu makanya, minum dari gelas orang yang mengidap HIV atau isap ganja dari lintingan yang habis diisap pengidap tidak berisiko menularkan HIV.
Walaupun tidak menularkan HIV, minum dari gelas bekas orang lain atau isap narkoba secara bergilir berisiko menularkan virus lain. Flu misalnya.
Mungkin Cindy juga tahu kalau HIV tidak saja terdapat dalam darah. Cairan tubuh lain juga mengandung virus itu dengan jumlah yang cukup untuk menularkan, di antaranya air mani dan ASI. Adapun cairan tubuh dengan kandungan HIV yang jumlahnya tidak cukup untuk menularkan adalah air liur dan keringat. Lagi pula, tidak lazim keringat atau liur masuk ke tubuh orang lain. Air mani lazim masuk ke tubuh lewat vagina, anus, bahkan mulut. Begitu pula ASI.
Semoga jawaban saya cukup menjelaskan mengapa menyuntik berisiko menularkan HIV ketimbang makan atau isap narkoba!
Oh ya, Cindy bisa pelajari terus informasi mengenai HIV dan AIDS maupun soal narkoba di situs ini ya. Biar ngeh dan makin pinter.