Zaman sekarang, ponsel adalah benda yang wajib berada bersamamu ke mana pun kamu pergi. Fungsinya menggusur eksistensi dompet yang biasanya memuat kartu identitas dan/ atau uang tunai. Kerap disimpan di tempat yang mudah disambar tanganmu bila benda itu sewaktu-waktu berdering karena panggilan dari atasanmu atau sekadar notifikasi adanya video terbaru dari YouTuber yang akunnya kamu subscribe.
Fitur keamanan untuk membuka layar agar ponselmu bisa digunakan, kini tidak saja berupa deretan nomor identifikasi pribadi alias PIN. Ruang penyimpanan data pun kini semakin luas sehingga kamu tidak perlu rutin menghapus pesan, baik berupa surel, pesan bergambar, maupun obrolan singkat dengan sejawat-sejawatmu.
Tapi sejumlah fitur canggih ponsel zaman sekarang itu justru membuat data dan informasi pribadimu rentan diketahui pihak lain. “Pembobolan” data pribadi bisa terjadi saat ponselmu disita, biasanya dengan alasan sebagai barang bukti tindak pidana. Ini termasuk saat kamu “diamankan” aparat atas tuduhan melakukan kerusuhan ketika berunjuk rasa.
Untuk mengamankan data digital pribadimu, berikut sejumlah pengaturan minimum gawai yang tentu kamu perlukan untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan relasi-relasimu termasuk saat kamu turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa:
