Penyebaran HIV/AIDS di Kalangan Pengguna Narkoba Suntik di 10 Wilayah Jawa Barat
![Book Cover: Asesmen Cepat atas Situasi dan Respons Konsumsi Narkoba Suntik di Jawa Barat 2005](https://rumahcemara.or.id/wp-content/uploads/2022/10/Rapid-Situations-and-Responses-Assessment-IDUs-Jawa-Barat-2005.jpg)
Hingga Juni 2005, terdapat 1.310 kasus HIV/AIDS di Jawa Barat. Secara nasional, Jawa Barat termasuk ranking keempat provinsi dengan kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia, setelah DKI Jakarta, Papua, dan Jawa Timur. Diperkirakan bahwa sekitar 60% dari kasus-kasus tersebut berasal dari kelompok penasun (pengguna narkoba suntik). Akan tetapi, kasus-kasus tersebut dianggap belum menunjukkan keadaan yang sesungguhnya. Selain adanya fenomena puncak gunung es dalam persebaran HIV/AIDS, komunitas penasun dan penderita HIV/AIDS pada umumnya sangat tertutup karena stigma sosial dan kejaran hukum.
Biarpun dilakukan lebih dari 10 tahun lalu, kajian ini masih menggambarkan situasi dan tanggapan-tanggapan (responses) serupa di beberapa wilayah. Perbedaannya terletak pada zat dikonsumsi. Dulu putaw, sekarang sabu. Ini termasuk alasan menyuntiknya