close
FeaturedKomunitas

Malam Renungan AIDS Nusantara dan Pentingnya Dukungan Sebaya

malam-renungan-aids-2017
Foto : Rumah Cemara

Media & Data RC – RS Advent Bandung menggelar Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2017 di gedung serba gunanya (19/6). Acara yang diperingati setahun sekali ini diikuti oleh Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung serta kelompok-kelompok dukungan sebaya (KDS) di Bandung di antaranya, Puzzle Indonesia, Female Plus, GWL Indonesia, Rumah Cemara, dan lainnya.

Tema MRAN tahun ini “Save one’s life” yang bertujuan menyelamatkan setiap pengidap HIV dan saling mendukung satu sama lainnya agar tidak mudah putus asa karena status HIV yang diidapnya.

Yayan Sopyan (32) salah seorang anggota KDS menyatakan tahu dirinya mengidap HIV sejak 2011. Selama 6 tahun ini, dia tidak pernah menyerah dan tetap semangat agar terus sehat dengan meminum obat ARV (antiretroviral) secara teratur.

Memang untuk pertama kali sangat sulit untuk menerima, bahkan ada fase di mana saya putus asa dan berpikir akan mati. Namun seiring waktu mengenal teman-teman KDS dan pelayanan kesehatan, membantu untuk kembali percaya diri dan tidak menyerah karena menjadi orang dengan HIV bukan akhir segalanya,” ucap pria yang akrab di sapa Boyan ini.

Berdasarkan data UNAIDS 2016, di Indonesia terdapat 690 ribu orang yang telah terinfeksi HIV, namun hanya sekitar 30% yang sudah mengetahui dirinya mengidap HIV. Data yang dilansir Kementerian Kesehatan RI pun menunjukan bahwa saat ini, orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang mengakses obat ARV hanya sekitar 8% atau sekitar 65 ribu.

Baca juga:  Heroin alias Putau dan Masalahnya

Perwakilan dari RS Advent yang hadir, Dr. Herlina Limbong mengatakan, banyak orang yang mau dites HIV, tapi lebih banyak yang tidak mau. Para tenaga medis kesulitan meminta mereka yang berisiko untuk tes HIV padahal informasi dan akses layanan kesehatan saat ini sudah mudah didapat. Maka dari itu, banyak pula yang tidak tertolong. KDS dapat meminimalisir ketakutan orang-orang untuk tes HIV hingga menjalankan pengobatannya.

[AdSense-A]

Saya berterima kasih kepada KDS di Kota Bandung. Kami di bidang kesehatan sangat terbantu dengan adanya KDS. Mereka yang didampingi mau untuk tes HIV dan dapat mengetahui informasi layanan kesehatan, akses obat, dan support group melalui pendampingnya,” pungkas Herlina.

Dalam acara ini, selain merenungi teman-teman ODHA yang telah wafat, ada pula pembacaan puisi, teater, dan diakhiri dengan penerbangan lampion bertuliskan nama-nama orang yang telah ‘mendahului’. Komunitas yang tergabung di acara ini merenungkan untuk terus bisa menyelamatkan kehidupan meskipun hanya satu nyawa.

Redaksi

The author Redaksi

Tim pengelola media dan data Rumah Cemara

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.