close
http___o.aolcdn.com_hss_storage_midas_9688c7b936164224671a06ce7961f69_203819712_465973484
Ilustrasi: Getty Images

Halo Rumah Cemara,

Perkenalkan nama saya Gita. Dua minggu lalu, saya melakukan seks oral. Dan sejak itu, pasangan saya selalu minta di-blow job. Walaupun sudah beberapa kali saya lakukan, rasanya masih risih. Apalagi, dia selalu maksa supaya air maninya saya telan atau disemburkan di bagian muka saya. Memang sih setelah itu, dia jadi lebih tenang dan senggama kami jadi lebih panjang.

Ini adalah salah satu pertanyaan yang diajukan lewat email dan media sosial Rumah Cemara. Untuk melindungi identitas penanya, nama sengaja disamarkan. Ajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan narkoba dan penanggulangan HIV-AIDS. Akan ada kejutan dari Rumah Cemara bagi yang pertanyaannya dimuat di sini!

Kami baru menikah empat bulan. Bisa dibilang, kami dijodohkan sama teman-teman. Terus terang, kami akhirnya menikah karena takut zina. Teman-teman yang menjodohkan kami juga banyak yang menikah karena alasan itu. Karenanya, untuk urusan anak, kami menunda dengan pakai kondom.

Pertanyaan saya, apakah seks oral bisa menularkan penyakit? Sejak menelan sperma suami, saya suka takut tertular penyakit. Apalagi penyakit HIV.

Untuk itu, saya mohon jawabannya!

Salam,

Gita – Surabaya

Jawaban

Ibu Gita yang baik,

Seks oral melibatkan hubungan seksual yang menggunakan organ mulut, bibir, atau lidah untuk merangsang penis (fellatio), vagina (cunnilingus), atau anus (anilingus) dan daerah sekitar area genital dari pasangan seks.

Baca juga:  Penetapan Hari Arak Bali: Untuk Apa?

Seks oral sebagai variasi seksual umumnya dilakukan orang dewasa yang aktif secara seksual. Menurut penelitian di Amerika, lebih dari 85 persen orang dewasa yang aktif secara seksual berusia 18-44 tahun melakukan seks oral. Setidaknya, sekali dengan pasangan lawan jenis.

Banyak IMS (infeksi menular seksual), serta infeksi lainnya dapat menyebar melalui seks oral. Siapapun yang terpapar pasangan yang terinfeksi dapat terkena IMS di mulut, tenggorokan, atau alat kelamin. Penularan beberapa IMS sangat mungkin terjadi di mulut atau tenggorokan akibat memberikan seks oral kepada pasangan dengan infeksi genital atau anal/ dubur, terutama dari seks oral pada pasangan dengan penis yang terinfeksi.

Beberapa IMS yang ditularkan melalui seks oral kemudian bisa menyebar ke seluruh tubuh orang yang terinfeksi. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh parasit, bakteri maupun virus seperti chlamidia, gonore, sifilis, herpes, human papiloma virus (HPV), tricomoniasis, hepatitis dan HIV.

Penularan HIV dari seks oral mungkin lebih kecil daripada seks vaginal atau anal, tetapi masih membawa risiko. Seperti diketahui, virus HIV terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air mani/ precum, sperma, cairan vagina, dan lain lain.

Hanya pemeriksaan darah yang dapat memastikan seseorang terinfeksi virus HIV. Sedangkan untuk IMS yang lain seperti chlamidia, gonore, sifilis, herpes, HPV, tricomoniasis, dan hepatitis dapat dilakukan pemeriksaan darah atau laboratorium lainnya.

Baca juga:  Homeless World Cup (HWC) Tahun Ini Kembali Digelar

Jadi apabila Anda melakukan seks oral, Anda tetap masih harus melindungi diri sendiri. Caranya:

  • Pastikan pasangan Anda tidak mempunyai IMS;
  • Pastikan kondisi kesehatan mulut Anda dan tidak ada luka pada rongga mulut;
  • Gunakan kondom pada penis pasangan Anda sebelum melakukan seks oral. Kini, kondom beraneka rasa sudah tersedia untuk menambah kenikmatan seks oral;
  • Jaga kesehatan dan kebersihan organ genital.

Begitu kurang lebih yang perlu Ibu Gita lakukan. Salam!

Hendro SpDLP

The author Hendro SpDLP

2 Comments

  1. Nama saya cindy, seorang pelajar. Saya mau bertanya apakah bisa narkoba yang langsung dimakan atau dihisap bisa membuat penyakit hiv/aids? selain perantara memakai suntikan? Mohon dijawab dengan alasannya yaaa,,,,, agar saya bisa menjawab debat disekolah. Terimakasih

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.