Bekerja sama dengan Suchrich Project, Rumah Cemara menggelar turnamen futsal SLB Festival 2019 di Bandung, 13-14 Februari 2019. Kegiatan bertajuk “Focus on Ability not Disability” ini akan diikuti tim futsal dari lima sekolah luar biasa (SLB) di wilayah Bandung Raya.
SLB Futsal Festival 2019 diharapkan menjadi media untuk menyalurkan minat dan bakat remaja penyandang disabilitas dalam berolahraga, khususnya penyandang tuna grahita. Melalui ajang ini, penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya dapat berolahraga dan berprestasi.
Seperti dituturkan Restu Khaerunnisa, ketua Panitia SLB Futsal Festival 2019 dari Suchrich Project, masyarakat awam sering menganggap penyandang tuna grahita tidak mungkin melakukan aktivitas berkompetisi seperti dalam olahraga futsal.
“Mereka sering dianggap tidak berdaya karena kemampuan berpikirnya di bawah rata-rata. Kami ingin memberi kesempatan pada mereka untuk membuktikan bahwa anggapan itu tidak sepenuhnya benar,” ujarnya.
Menurut Restu, olahraga seperti futsal pada kenyataannya diminati para pelajar di sejumlah SLB.
“Para pelajar tuna grahita ini banyak juga yang bisa bermain futsal dengan baik. Maka mereka berhak juga mendapat hak dan kesempatan yang sama seperti warga masyarakat lainnya untuk berkompetisi dalam sebuah turnamen,” ujarnya lebih jauh.
SLB Futsal Festival 2019 merupakan ajang kedua yang digelar di Bandung, setelah sebelumnya berlangsung pada 2018. Pada kegiatan kali ini, setiap tim terdiri dari delapan pemain dan didampingi oleh dua pembina dari sekolah masing-masing.
Selain turnamen, SLB Futsal Festival 2019 juga akan diisi sejumlah kegiatan di antaranya pertandingan ekshibisi dari sejumlah komunitas di Bandung. Panitia juga mengundang sejumlah pemain Persib Bandung untuk menyaksikan perhelatan yang digelar di Futsal 35 di jalan International School, Bandung itu.
Selain itu, seorang mantan pemain timnas Homeless World Cup (HWC) 2016, Eman Sulaeman dipastikan turut menghadiri turnamen ini. Dalam HWC 2016 di Skotlandia, Eman Sulaeman yang juga menyandang disabilitas berhasil membuktikan dirinya dapat meraih prestasi dengan meraih gelar sebagai penjaga gawang terbaik.