Berkomitmen menjadi pegiat advokasi bukanlah hal yang selalu mulus dijalani. Ini termasuk bagi mereka yang berjuang untuk menghapus kekerasan berbasis gender dan pemenuhan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi. Memengaruhi serta mengubah kebijakan publik kerap menemui jalan panjang, terjal, berliku, berputar, maju-mundur yang menguras emosi, tenaga, juga pikiran. Meski demikian, ini bukan upaya tanpa harapan.
Relativitas durasi advokasi membutuhkan tenaga-tenaga baru, muda, tapi tentu saja belum matang. Anak-anak muda ini butuh bahan belajar selain jam terbang dalam advokasi. Bahan-bahan belajar tersebut bisa didapat dari mereka yang sudah terlebih dulu berada dalam proses dengan berbagai pengetahuan, strategi, dan pengalamannya.
Buku ini merupakan media belajar bagi pegiat-pegiat muda yang masih penuh dengan semangat, ambisi, serta idealisme. Disarikan dari pengalaman advokasi untuk pemenuhan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi serta penghapusan kekerasan berbasis gender di Indonesia, buku ini berisi bahan belajar advokasi secara umum yang diharapkan bisa memenuhi dahaga pengetahuan pegiat-pegiat advokasi kiwari.