Rumah Cemara adalah organisasi komunitas yang memperjuangkan agar seluruh aspek ekonomi narkoba dan penanggulangan HIV-AIDS dikelola negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Awalnya karena kebutuhan akan pengalaman sebaya (sesama pengidap HIV atau konsumen narkoba) dalam memperoleh layanan kesehatan yang tersedia, interaksi dengan keluarga dan lingkungan sosial, di antaranya pekerjaan dan pendidikan, serta bagaimana membenahi kualitas layanan dari sudut pandang penerima manfaat, maka Rumah Cemara banyak merekrut konsumen narkoba dan para pengidap HIV.
Kini pengidap HIV dan konsumen narkoba makin terbuka bahkan banyak di antara mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan strategis di berbagai daerah maupun secara nasional. Hal tersebut turut diimbangi oleh organisasi-organisasi yang menjalankan fungsi pengawasan di segala lini termasuk di tingkat regional dan internasional.
Kali ini kanal Indonesia Tanpa Stigma menghadirkan tiga staf Rumah Cemara yang bukan pengidap HIV, tidak pula bermasalah dengan konsumsi narkoba. Mereka adalah Rin Aulia, atau biasa disapa Ii, Shilpi Yanti, dan Prima Prakasa.
Mereka akan berbagi cerita seputar pengalaman bekerja di Rumah Cemara. Mengapa mereka bekerja di tempat itu? Pengalaman apa saja yang mereka peroleh selama bekerja di sana? Apakah mereka mendapat stigma? Lalu, sampai kapan mereka akan bekerja di “sarang” narkoba dan HIV ini?
Yuk, simak obrolan mereka!