Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan izin edar Sofosbuvir, nama generik obat hepatitis C yang tingkat keberhasilannya mencapai di atas 90 persen, pada 1 Juli 2016. Tahun ini, obat tersebut beserta kombinasinya digratiskan di rumah sakit se-Indonesia. Salah satu yang mendapat kuota adalah RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sebagai pusat rujukan nasional. Untuk tahap awal, obat tersebut akan diberikan kepada 6.000 pasien.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI, studi dan uji saring darah donor PMI, maka diperkirakan dari 100 orang Indonesia, 10 di antaranya terinfeksi Hepatitis B atau C. Sehingga pada 2014, diperkirakan 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B dan C. Dari angka tersebut, 14 juta di antaranya berpotensi menjadi kronis dan dari yang kronis tersebut, 1,4 juta orang berpotensi untuk mengidap kanker hati.
Selain kesehatan masyarakat, besaran persoalan tersebut tentu akan berdampak terhadap produktivitas, angka harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya.
Kini setelah setahun Sofosbuvir diizinkan beredar di Indonesia, ditunjang Jaminan Kesehatan Nasional serta penggratisan di rumah sakit – rumah sakit, sudah berapa banyak pengidap Hepatitis C di Indonesia yang mendapatkan manfaat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Internasional 28 Juli, Rumah Cemara ingin mengajak rekan-rekan jurnalis untuk mendiskusikan hal tersebut. Diskusi ini merupakan lanjutan dari diskusi tahun sebelumnya sesaat setelah BPOM RI mengeluarkan izin edar Sofosbuvir yang menumbuhkan harapan kesembuhan bagi puluhan juta pengidap Hepatitis C di Indonesia.
Tujuan
- Memberikan keterangan tentang seluk-beluk pengobatan hepatitis C yang paling mutakhir di Indonesia;
- Meningkatkan kepekaan jurnalis dan masyarakat dalam memberikan informasi terbaru untuk pengobatan Hepatitis C, baik dari segi akses maupun biaya.
[AdSense-A]
Hasil yang diharapkan
Jurnalis memahami seluk-belik pengobatan terbaru hepatitis C untuk disebarluaskan ke masyarakat.
Bentuk Kegiatan
Diskusi panel
Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal: Kamis, 27 Juli 2017
Waktu: 14.30 – 16.30
Tempat: Bakoel Koffie
Jl. Cikini Raya No. 25 Jakarta Pusat
Narasumber
- Sally – Buyers Club di Indonesia
- dr. Rino Alvani Gani, SpPD – RS Cipto Mangunkusumo
- Ade Sayoga Ady – Mantan Pasien Hepatitis C
Peserta
Diskusi dirancang untuk 20-25 peserta, terdiri dari wartawan media cetak, elektronik, online, maupun pers mahasiswa termasuk narasumber dan panitia.