close
WhatsApp Image 2022-06-20 at 1.09.10 PM

Obat merek Suboxone atau sering disebut “bukson”, sejatinya adalah obat untuk terapi substitusi opioid heroin. Bersama Subutex, kandungan bukson adalah buprenorphine agar pengguna heroin (putau) tidak lagi menyuntik narkobanya. Bukson berbentuk tablet dan dirancang untuk penyerapan bawah lidah (sublingual), bukan disuntikkan. Banyak risiko dari penyuntikan narkoba yang sudah banyak diketahui orang, di antaranya penularan HIV dan Hepatitis C gara-gara jarum suntiknya dipakai bergantian.

Seiring waktu, terdengar kabar bukson juga pada praktiknya banyak disuntikkan. Yang mengkhawatirkan, kebanyakan penyuntik bukson bukanlah mereka yang memang dulunya konsumen putau dan mengikuti terapi buprenorphine ini. Mirip juga dengan fenomena metadon yang disuntikkan. Artinya, banyak orang yang mulai jadi konsumen narkoba justru dari penyuntikan bukson. Apalagi memang putau belakangan ini sulit didapat.

Apa dan bagaimana Suboxone alias bukson ini? Apa saja risiko dari menyuntik bukson? Kenapa pula bukson bisa beredar di pasar gelap? Yuk kita simak obrolan Patri Handoyo dan Tri Irwanda soal ini!

Tags : buksonopioidsuboxonesubutex
Tri Irwanda

The author Tri Irwanda

Praktisi komunikasi. Mulai menekuni isu HIV dan AIDS ketika bekerja di KPA Provinsi Jawa Barat. Punya kebiasaan mendengarkan lagu The Who, “Baba O’Riley”, saat memulai hari dengan secangkir kopi.

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.