Indra Simorangkir menceritakan pengalamannya hidup dalam ketagihan putau AKA heroin. Level “kreativitasnya” meningkat dari beroperasi memaksimalkan perabot di rumah untuk dapatkan putau, jadi memanfaatkan jaringan pecandu bermodal untuk ia belanjakan putau dan memenuhi kebutuhannya sendiri dari margin pembelanjaannya.
Indra juga berkisah soal pengalaman pemulihannya yang sangat personal, tapi mungkin bisa menginspirasi pemadat lainnya yang sudah siap lahir-batin-ekonomi-sosial-budaya agar hidupnya tak lagi semena-mena ditentukan bandar narkoba. Lelaki kelahiran Medan, Sumatera Utara ini juga pernah dibawa ke kantor polisi gegara nyuntik heroin di tempat umum – di tempat pribadi pun sebenarnya bisa kena pasal pidana juga.
Dari berurusan dengan aparat penegak hukum itulah ia kemudian mengenal program pemulihan ketergantungan narkoba dan lebih memahami dirinya.
Kayak gimana obrolannya? Yuk, simak!