close
Percuma Lapor Polisi
Gambar Ilustrasi: @abulatbunga


Jagat maya negeri +62 belakangan riuh dengan #PercumaLaporPolisi sebagai buntut penghentian kasus dugaan pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan bulan lalu. Yang bikin tambah geger, kepolisian membuat tagar tandingan #PolisiSesuaiProsedur.

Atas kehebohan tersebut, kalau tidak mau dibilang perang tagar, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan memberi penjelasan bahwa polisi dan warganet tidak pernah perang. Menurut Ahmad, tugas pokok Polri itu melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum. “Tidak ada kita perang hashtag. Kita tidak melayani perang,” tegasnya di Mabes Polri (13/10/2021).

Di hari yang sama saat Ahmad beri penjelasan tadi, sebuah aksi kekerasan polisi terekam kamera dan viral. Aksi semena-mena itu dilakukan terhadap mahasiswa yang sedang unjuk rasa di Tangerang, Banten. Kelakuan polisi yang kadung lekat dengan kekerasan dan kesewenang-wenangan terekam warga dan viral lagi kemarin, saat seorang polisi lalu lintas memukul pengendara motor hingga terkapar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kelakukan aparat seperti itu bukanlah hal baru. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat, sepanjang Juni 2020 hingga Mei 2021 terdapat 651 kasus kekerasan oleh Polri terhadap warga sipil. Lebih dari separuh kasusnya melibatkan senjata api yang berujung pada penembakan hingga membunuh belasan orang.

Kanal Indonesia Tanpa Stigma kali ini mengulasnya bersama Kevin Mathovani, pegiat media sosial dan Arif Yogiawan, pegiat hak asasi manusia. Mereka tidak hanya berdua, ada Patri Handoyo yang bergabung lewat telekonferensi dipandu Tri Irwanda (Indonesia Tanpa Stigma).

Baca juga:  Narkoba dan Papan Karambol
Audiografer: Ahmad Budi Santoso
Videografer: Prima Prakasa
Tags : ACABHAMkekerasan aparatoknumpolisiPolri
Tri Irwanda

The author Tri Irwanda

Praktisi komunikasi. Mulai menekuni isu HIV dan AIDS ketika bekerja di KPA Provinsi Jawa Barat. Punya kebiasaan mendengarkan lagu The Who, “Baba O’Riley”, saat memulai hari dengan secangkir kopi.

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.