close
WhatsApp Image 2022-04-12 at 12.05.38 PM
Gambar Ilustrasi: @abulatbunga

Sudah tiga puluh tahunan HIV melanda dunia ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 setidaknya telah ada 680.000 orang di seluruh penjuru dunia meninggal akibat AIDS, dan 37,7 juta orang diketahui mengidap HIV. Masyarakat global juga sepakat untuk bersama-sama saling bahu-membahu menyudahi epidemi HIV ini. Pada 2016 kesepakatan itu dibuat dan disetujui oleh seluruh anggota United Nations (PBB) dan diberi nama The 2016 Political Declaration on Ending AIDS.

Dalam komitmen ini, seluruh negara berkomitmen mengakhiri epidemi HIV-AIDS pada 2030. Salah satu targetnya, pencapaian 90-90-90 pada 2020. Yaitu, 90 persen ODHA tahu mereka mengidap HIV, 90 persen ODHA mendapatkan pengobatan ARV, dan 90 persen ODHA melakukan terapi ARV virusnya tidak terdeteksi lagi. Sayangnya target 90-90-90 di Indonesia meleset jauh yang hanya mampu mencapai angka 57-19-1.

Meskipun demikian 90-90-90 ini masih harus diwujudkan agar 2030 epidemi ini dapat benar-benar berakhir. Salah satu cara untuk membantu mencapai target itu, yaitu dengan cara melakukan tes HIV. Dari hasil tes HIV ini nantinya dapat mengontrol penyebarluasan virus. Seperti layaknya upaya tracking yang dilakukan pada pandemi covid-19.

Untuk itu Kevin Mathovani dan Itong Budi membahas dan membantu penyebarluasan informasi tentang tes HIV. Tidak hanya berdua, Reza Permadi, Pendukung Sebaya di Female Plus turut mengulas masalah ini.

Baca juga:  Indonesia Butuh Dua Kemenangan untuk ‘Aman’ Masuk Babak Piala HWC 2017
Tags : HIVVCT
Ahmad Budi Santoso

The author Ahmad Budi Santoso

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.