close
Bogiem
Gambar Ilustrasi: @abulatbunga

Rumah Cemara punya ikatan emosional pada Homeless World Cup (HWC). Ajang HWC membawa misi khusus, mengusung “Indonesia tanpa Stigma”, terutama bagi orang dengan HIV-AIDS dan konsumen zat psikoaktif. Melalui keikutsertaannya dalam HWC, setiap anggota timnas diharapkan memberi pengaruh dan menjadi agen perubahan dalam upaya mengikis stigma dan diskriminasi yang kerap dialami pengidap HIV maupun konsumen obat-obatan.

Indonesia lewat Rumah Cemara mulai ikut kejuaraan dunia sepak bola jalanan itu mulai 2011 saat mengirim timnas ke HWC di Paris, Prancis. Setelah itu, setiap tahun Rumah Cemara rutin mengikuti ajang turnamen yang dihadiri berbagai tim dari puluhan negara peserta itu. Setiap tim berasal dari kalangan yang terpinggirkan alias marginal. Ya, sepak bola tentu saja permainan bagi semua kalangan. Tidak terkecuali bagi orang miskin, pengguna zat psikoaktif, atau orang dengan HIV-AIDS.

Kali ini, kita akan berbincang dengan Gimgim Sofyan alias Bogiem. Dia adalah salah satu pemain yang turut membela timnas Indonesia dalam perhelatan HWC 2011 di Paris. Selanjutnya, sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam HWC, Bogiem juga banyak terlibat membantu menyiapkan dan menyeleksi tim. Tentu bersama teman-teman lainnya.

Kegembiraan sekaligus nestapa pernah ia alami saat mengikuti HWC. Seperti apa ya? Mari simak obrolannya!

Audigrafer: Ahmad Budi Santoso
Videografer: Prima Prakasa
Tags : Homeless World CupHWCstreet soccer
Tri Irwanda

The author Tri Irwanda

Praktisi komunikasi. Mulai menekuni isu HIV dan AIDS ketika bekerja di KPA Provinsi Jawa Barat. Punya kebiasaan mendengarkan lagu The Who, “Baba O’Riley”, saat memulai hari dengan secangkir kopi.

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.