Harry Roesli (alm.), musisi nyentrik asal Bandung mendirikan Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) pada 1997. Sejatinya, tempat itu dibuat sebagai lembaga kursus musik nonformal, tapi saat ini lebih dikenal sebagai wadah kreativitas bagi musisi jalanan di Bandung.
Sepeninggal Harry pada 2004, pengelolaan RMHR beralih ke dua anak kembarnya, Lahami Khrisna Parana Roesli dan Layala Khrisna Patria Roesli.
Kanal Indonesia Tanpa Stigma berkesempatan berbincang dengan Layala yang akrab dipanggil Yala. Ia menceritakan perjuangannya meneruskan tongkat estafet pengelolaan RMHR dari sang ayah. Yala merasa “sial” jadi anak seorang legenda macam Harry Roesli. Apa maksudnya?
Yuk, simak obrolannya!
Oh ya, buat yang pengin tahu karya-karya musisi binaan RMHR, main-main deh ke kanal mereka.