By Scott Adams
Infografis ini menggambarkan kondisi pemenuhan hak dasar WBP dan pelaksanaan kebijakan penanggulangan HIV-AIDS di Rutan dan Lapas hasil temuan lapangan kami di 8 UPT Pemasyarakatan di wilayah DKI Jakarta.
It is said that no one truly knows a nation until one has been inside its jails. A nation should not be judged by how it treats its highest citizens, but its lowest ones – Nelson Mandela
Saya ingin membayangkan apa yang terjadi dalam rapat koordinasi pemerintah akhir Juni lalu sampai mereka yakin kalau saat ini ganja yang tumbuh di Indonesia beda dengan yang tumbuh di Eropa dan Amerika.
Akhir Juni lalu Pemerintah RI memutuskan sikap untuk tidak menyetujui rekomendasi WHO dalam membenahi penggolongan ganja dalam konvensi-konvensi PBB tentang narkotika dan psikotropika. Rekomendasi itu akan diputuskan pada rapat pemungutan suara Komisi Obat-Obatan Narkotika (CND) yang telah dijadwalkan Desember mendatang. Seluruh anggota PBB akan hadir di rapat tersebut termasuk Indonesia.
Koalisi Masyarakat Sipil Advokasi Narkotika untuk Kesehatan meminta agar bukti ilmiah terhadap klaim-klaim penelitian soal ganja medis dibuka kepada publik. Koalisi juga mempertanyakan sikap pemerintah yang menolak rekomendasi WHO terkait penggunaan ganja untuk kesehatan.
Physical distancing, di rumah aja, work from home, selalu gunakan masker jika ke luar rumah, rajin cuci tangan, hindari keramaian, dan karantina mandiri. Itulah beberapa aturan yang diberlakukan untuk mencegah penularan virus korona penyebab covid-19.
Pada konferensi pers 24 Juni 2020, Presiden Joko Widodo menyatakan, bahwa kebijakan terkait Covid-19 harus selalu didasari pada data sains. Namun, hal itu nampaknya tidak selalu berlaku bagi pemerintah. Pemerintah Indonesia, berdasarkan rapat koordinasi antar-lembaga yang diprakarsai BNN, telah merumuskan kesimpulan sebagai jawaban Indonesia untuk Komite Ahli Ketergantungan Obat WHO. Kami percaya, kesimpulan itu tidak diambil berdasarkan bukti, namun, sekedar opini dan stigma terkait pemanfaatan ganja untuk kebutuhan medis.