Ganja adalah narkoba paling banyak dikonsumsi. Pada 2017 BNN memperkirakan, dari 3,37 juta konsumen narkoba di Indonesia, 1,74 juta di antaranya mengonsumsi ganja.
Ganja adalah narkoba paling banyak dikonsumsi. Pada 2017 BNN memperkirakan, dari 3,37 juta konsumen narkoba di Indonesia, 1,74 juta di antaranya mengonsumsi ganja.
Kami pernah menayangkan perbincangan dengan Dhira Narayana, Ketua Lingkar Ganja Nusantara, soal advokasi ganja medis yang ia tekuni. Ia mengutarakan gagasan-gagasannya soal ganja saat mampir ke Rumah Cemara akhir Maret lalu. Ia yakin, ganja punya banyak khasiat untuk pengobatan. “Ngapain ganja dilarang-larang? Indonesia aja belum pernah kok serius meneliti ganja!” sergahnya.
Hari ini adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Kanal Indonesia Tanpa Stigma justru membahasnya secara paradoks. Kami malah membicarakan subjeknya, yakni tembakau.
Rumah Cemara adalah organisasi komunitas yang memperjuangkan agar seluruh aspek ekonomi narkoba dan penanggulangan HIV-AIDS dikelola negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Di peringatan Hari Ganja Internasional kali ini, Kanal Indonesia Tanpa Stigma menayangkan obrolan Patri Handoyo dan Dhira Narayana, dedengkot Lingkar Ganja Nusantara.
Tato atau rajah tubuh telah dikenal sangat lama, bahkan sejak ribuan tahun lalu. Tato adalah bagian dari kebudayaan di berbagai pelosok dunia. Dari sejarahnya, tato acap kali berkaitan dengan makna tertentu sesuai tradisi suatu tempat. Ia bisa bermakna penandaan wilayah, derajat, status, pangkat, jimat, bahkan kesehatan tubuh seseorang. Tato etnik khas Indonesia juga cukup dikenal. Sebut misalnya tato suku Dayak atau Mentawai.
Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini adalah “Membangun sebuah dunia yang lebih adil dan sehat bagi setiap orang”.