Abbe Djugo namanya. Ia adalah pegiat isu HIV yang sehari-hari beraktivitas di sebuah organisasi bernama Perkumpulan Puzzle Indonesia.
Abbe Djugo namanya. Ia adalah pegiat isu HIV yang sehari-hari beraktivitas di sebuah organisasi bernama Perkumpulan Puzzle Indonesia.
Akar Rumah Cemara adalah komunitas konsumen zat-zat psikoaktif dan pengidap HIV. Merekalah yang hingga kini membuat organisasi itu terus berjalan di usia akhir belasannya. Kalau organisasi yang berdiri di hari pertama 2003 ini tercerabut dari akarnya tadi, apa yang terjadi kalau pohon ditebas dari akarnya?
Rumah Cemara punya ikatan emosional pada Homeless World Cup (HWC). Ajang HWC membawa misi khusus, mengusung “Indonesia tanpa Stigma”, terutama bagi orang dengan HIV-AIDS dan konsumen zat psikoaktif. Melalui keikutsertaannya dalam HWC, setiap anggota timnas diharapkan memberi pengaruh dan menjadi agen perubahan dalam upaya mengikis stigma dan diskriminasi yang kerap dialami pengidap HIV maupun konsumen obat-obatan.
Seperti wabah korona, penularan HIV sebenarnya juga tidak ada hubungannya dengan orientasi seks. HIV menular karena hubungan seks tanpa kondom atau menyuntik dengan suntikan bekas. Secara statistik pun, menurut laporan rutin Kementerian Kesehatan RI, laki-laki heteroseksual lebih banyak yang tertular HIV di Indonesia.
(Artikel Sebelumnya) Apa yang kita bayangkan soal pornografi adalah soal seksualitas. Dalam hal yang berkaitan dengan seks tersebut, seringkali menyangkut payudara dan payujaka di dalamnya. Sebelumnya, perlu kita batasi apa yang kita pahami tentang pornografi.
Saat Pemerintah RI mengusulkan perubahan UU Narkotika 1997 karena tingginya kasus HIV di kalangan konsumen narkoba pada 2004, terbitlah UU Narkotika 2009. Hukumannya lebih keras. Padahal, harusnya UU hasil perubahan itu lebih mengakomodasi pencegahan dampak konsumsi narkoba yang beredar di pasar gelap.
Media tayang akan menyensor tampilan gambar payudara termasuk tayangan ibu-ibu menyusui. Belahan dada di film kartun bahkan disensor. Di sisi lain, gambar dada laki-laki yang kurang lebih sama anatominya menjadi hal yang dianggap biasa.
Paguyuban Peduli Kebijakan Narkoba Parahiyangan (PPKNP) bercita-cita mengoreksi kebijakan-kebijakan yang merugikan konsumen narkoba. Pendampingan hukum mereka lakukan agar kasus pidana narkotika yang anggotanya hadapi bisa berjalan adil. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka untuk berjuang agar konsumsi narkoba untuk keperluan pribadi tidak dipidanakan.