Sebagai inisiatif untuk menanggulangi dampak yang diakibatkan pandemi covid-19, sejumlah individu dari berbagai latar belakang di Jawa Barat membentuk sebuah jaringan untuk bergotong royong saling meringankan beban.
Komunitas
Menjadi wirausahawan atau entrepreneur adalah cita-cita sebagian orang. Presiden RI saat ini, Joko Widodo (akrab disapa Jokowi) adalah wirausahawan di bidang mebel. Selain Jokowi, ada banyak wirausahawan sukses negeri ini yang menginspirasi anak-anak muda untuk bercita-cita jadi pengusaha, istilah lain untuk mereka yang menggeluti suatu bidang usaha dan menjadi bos bagi dirinya sendiri.
Tim Hukum Aliansi Tamansari yang terdiri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), beserta salah seorang warga yang masih bertahan, Eva Eryani (50) menggelar konferensi pers siang tadi.
Ayu Oktariani didiagnosis HIV pada 2009 menjelang ajal mendiang suaminya. Tak hanya Ayu, anaknya pun tertular karena ketidaktahuannya akan infeksi virus ini sepanjang proses kehamilan hingga persalinannya.
Kata Bahasa Sunda bo.bo.toh berarti pendukung, memberi dukungan, dorongan dan semangat. Kata ini tidak bisa berdiri sendiri alias harus ada objek di depannya. Misalnya saat saya mejadi pendukung JKT-48 baik di atas maupun di luar panggung, saya disebut “bobotoh JKT-48”. Begitu pula saat mendukung kesebelasan Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib), saya disebut “bobotoh Persib”.
Pada 2017, Badan Narkotika Nasional bersama Pusat Penelitian Kesehatan UI melaporkan survei yang rutin mereka lakukan tentang konsumsi narkoba di Indonesia. Survei tiga tahunan lalu ini (yang terbaru belum ada) melaporkan ganja merupakan narkoba yang paling banyak dikonsumsi.
Beberapa hari lalu saya berbincang dengan dua teman yang berprofesi wartawan, Reni Susanti dan Adi Marsiela. Keduanya sudah belasan tahun menekuni dunia jurnalistik. Lalu kalau boleh dibilang, mereka ini memang niat banget jadi wartawan lantaran memilih Jurusan Jurnalistik saat mendaftar kuliah di kampusnya masing-masing.
Kira-kira pernyataan semacam itulah yang disampaikan Zaky Yamani, seorang novelis, penulis esai, biografi, puisi, cerita pendek, artikel, kajian, dan sederet karya tulis lainnya. Saking banyak jenis karya tulisnya yang diterbitkan, ia kepingin disebut sebagai penulis saja.